Klik Disini
Klik Disini

Gangguan Seks Baru yang Hantui Kemaluan Pria

Deskripsi Iklan

peneliti menemukan bahwa salah satu jenis obat antidepresan, terutama jenis SSRI (selective serotonin uptake inhibitors) terbukti dapat menurunkan libido dan menghambat ejakulasi.

Ereksi biasanya baru bisa terjadi bila ada rangsangan seksual. Namun pada kasus tertentu, ada sebagian orang yang selalu berada dalam keadaan 'horny', tapi tanpa didasari adanya gairah seksual. Ini juga berbeda dengan kebiasaan ereksi di pagi hari.




Kondisi yang dimaksud kemudian disebut dengan 'restless genital syndrome' (RGS). Sebelumnya, RGS hanya dapat ditemukan pada wanita, terutama yang mengidap parkinson. Hanya saja belakangan kondisi serupa juga mulai banyak ditemukan pada pria.

"Pasien yang kami tangani mengaku selalu berada dalam kondisi orgasme, tapi ia tidak terangsang," tandas peneliti Tobias Kohler, MD dari Division of Urology, Southern Illinois University School of Medicine.

Gejala yang paling utama adalah munculnya sensasi geli pada alat kelamin atau kelamin terasa lebih sensitif dari biasanya, padahal katakan saja mereka tidak sedang berpikiran erotis. "Terkadang hanya karena menaiki sepeda, RGS ini muncul, atau bahkan saat duduk atau berbaring," lanjutnya seperti dikutip dari Men's Health, Rabu (27/5/2015).

Selain itu kondisi ini tidak melulu disertai dengan ereksi. Dan yang pasti, hampir semua penderita RGS merasa sensasi seksual yang muncul karena kondisi ini tidaklah menyenangkan, bahkan tidak diinginkan. "Pria dengan RGS awalnya mengira gairah seksual mereka tinggi, padahal bukan itu masalahnya," imbuhnya.

Sayangnya hingga kini belum ada penelitian yang dapat membuka tabir penyebab RGS ini. Mereka hanya menduga RGS berasal dari kelainan sensorik dari selaput saraf yang bertugas mengantarkan sensasi ke penis. "Jadi semacam ada gangguan pengiriman sinyal saraf di kemaluan," timpal Brad Stevenson, M.D., dokter spesialis urologi dari Southern Illinois University School of Medicine.

Dalam penelitian yang pernah dipublikasikan JAMA Neurology pada tahun 2014 juga dikemukakan bahwa RGS diduga merupakan varian dari sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome (RLS) yang banyak ditemukan pada pasien penyakit Parkinson.

Hanya saja karena belum banyak pasien yang mengeluhkan efek samping dari RGS ini, peneliti merasa kondisi ini bukanlah masalah besar. "Satu-satunya masalah adalah bila si pasien mendadak ereksi saat bekerja atau melakukan aktivitas lainnya. Dan ini bagi sebagian orang menimbulkan stres atau beban psikis tersendiri," kata Dr Stevenson.

Untuk itu bilamana ada pasien RGS yang merasa kondisinya itu telah mengganggu kesehariannya, pasien tersebut dapat menemui dokter. Meski belum ditemukan obat yang tepat untuk mengatasinya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Gangguan Seks Baru yang Hantui Kemaluan Pria"

Posting Komentar